Salah satu alasan yang membuat banyak orang mengeluarkan budget lebih untuk menata desain interior karena itu memiliki kekuatan dalam membentuk karakter ruangan dan suasana hati. Sehingga, banyak orang yang all out dalam menata ruangan dengan lebih apik. Nah, salah satu yang sedang banyak digemari adalah interior shabby chic.
Shabby chic sendiri merupakan gaya yang lekat dengan kesan feminine, memiliki nuansa yang lembut, serta ada sentuhan klasik yang menenangkan. Meskipun desain modern minimalis tetap jadi juaranya, tetapi shabby chic masih mempunyai tempat tersendiri di hati pecinta vintage.
Artikel ini akan membahas secara tuntas tentang karakteristik interior shabby chic yang menawan. Untuk Anda yang tertarik dengan konsep dalam ruangan bertema shabby chic, bisa menyimak artikel ini hingga tandas!
Karakteristik Desain Interior Shabby Chic yang Menggemaskan

Jika sekilas mendengar tentang konsep shabby chic, tentu Anda akan bilang “menggemaskan”. Kesan feminine memang sangat kental pada konsep ini.
Nah, shabby chic sendiri merupakan dekorasi interior yang populer di Inggris pada tahun 1980-an. Kemudian, diadopsi oleh berbagai negara lain. Shabby sendiri memiliki arti “usang”, sedangkan chic berarti “anggun”. Sehingga, jika disatukan menjadi sesuatu yang tua tetapi tetap mempesona.
Ciri utama dari konsep ini adalah menggunakan furniture dengan gaya vintage. Artinya, furniture memiliki efek distress paint atau cat terkelupas atau ada tanda-tanda usia yang cukup panjang.
Nah, pada gaya shabby chic sendiri kerap menggunakan aksen renda, warna pastel, motif bunga kecil, dan juga berbagai bahan alami. Adapun karakteristik lain dari desain interior shabby chic yang perlu Anda ketahui yakni sebagai berikut.
1. Menggunakan Warna Lembut dan Netral
Palet warna untuk konsep shabby chic ini akan lekat dengan nuansa yang lembut dan juga kalem. Mulai dari pemilihan warna seperti biru langit, krem, putih pudar, mint, krem, hingga abu muda.
Tak hanya lembut, warna tersebut juga bisa menciptakan kesan tenang, lapang, dan juga menyenangkan. Satu lagi poin pentingnya adalah furniture dan dinding dengan warna yang tidak merata justru bisa dianggap lebih estetis.
Dengan warna yang tampak pudar itu akan memberikan kesan damai dan nostalgia. Sehingga, mengingatkan pada rumah nenek yang ada di pedesaan. Tak hanya damai, tetapi juga mampu memberi kehangatan.
2. Menggunakan Furniture dengan Gaya Antik dan Vintage

Jika membicarakan tentang gaya interior shabby chic, maka tidak lengkap rasanya tanpa adanya furniture vintage. Anda bisa memanfaatkan lemari tua yang dicat ulang, meja kayu dengan permukaan aus, ranjang besi dengan lengkungan klasik, hingga kursi rotan lawas, akan membuat kesan “vintage” jadi semakin terasa.
Pada furniture yang digunakan, tidak harus seragam, justru ketidaksempurnaan seperti retakan halus, goresan, hingga warna yang tidak rata justru akan menambah kesan estetik. Furniture yang dipilih biasanya terbuat dari material alami.
3. Memiliki Tekstur yang Lembut dan Feminine
Pada interior shabby chic, tekstur sangat diperhatikan. Sehingga, beberapa material tekstil yang kerap digunakan adalah linen, katun, renda, dan brokat. Anda dapat menggunakan tirai yang tipis, bantal dengan sulaman tangan, taplak bermotif bunga, hingga selimut rajut akan menguatkan suasana shabby chic.
Anda dapat menambahkan tekstur pada kain dan juga di permukaan kayu furniture. Biarkan saja furniture-nya kasar atau dicat menggunakan teknik whitewash.
4. Aksesori Dekorasi dengan Nuansa Romantis

Agar kesan shabby chic semakin kuat, maka Anda bisa menambahkan beberapa elemen dekorasi kecil seperti bingkai foto dari logam patina, vas bunga keramik, cermin oval dengan gaya antik, keranjang rotan, dan lilin hias dari kuningan.
5. Adanya Sentuhan Logam pada Interior Shabby Chic
Meskipun dekorasi shabby chic identik dengan elemen kayu dan kain, tetapi, logam juga bisa memainkan peran yang penting untuk memperkuat kesan “usang”. Terlebih, logam seperti kuningan dan tembaga yang bisa memberikan kontras cantik serta memperkuat nuansa vintage yang tegas.
Kuningan memiliki warna emas tua yang bisa memberikan kesan klasik, hangat, dan berkelas. Contoh barang vintage dari kuningan bisa ditemukan pada gagang lemari atau laci, lampu gantung dengan gaya kolonial, tempat lilin klasik, hingga lampu gantung kolonial.
Tembaga juga bisa dipakai untuk memberikan kesan karakter yang antik dan kuat. Umumnya, tembaga bisa diterapkan pada beberapa furniture seperti vas bunga, wastafel tembaga, aksesori dinding, hingga penyangga lampu meja.
Kesimpulan

Dalam konsep shabby chic ini, komposisi yang disusun harus seimbang. Agar tidak terkesan berantakan, maka pastikan bahwa dalam penerapannya tidak boleh berlebihan. Anda perlu memilih elemen vintage yang mempunyai nilai estetika dan fungsi yang optimal. Jadi, jangan menumpuk ornamen terlalu banyak yang akan membuat ruangan jadi penuh.
Selain itu, padu padankan furniture yang modern dengan vintage sesuai dengan harmoni. Misalnya dengan memadukan kap lampu tembaga dengan dinding putih shabby yang elegan. Nah, jika Anda membutuhkan aneka produk kerajinan logam dari tembaga atau kuningan untuk membuat ruangan jadi lebih sesuai dengan konsep, maka bisa mengandalkan Logo Tembaga.
Di sini, Anda bisa mendapatkan aneka ragam produk kerajinan seperti logo kuningan, lampu tembaga, bathtub, hiasan dinding kuningan, dan sebagainya. Cek berbagai produk yang tersedia di laman utama web ini.
Yuk, buat konsep shabby chic jadi makin sempurna dengan produk dari Logo Tembaga yang dikerjakan pengrajin profesional. Hubungi narahubung kami melalui ikon WhatsApp di pojok kanan bawah laman ini ya!

